QRIS 90 Persen Digunakan Oleh Pelaku UMKM
Indonesia - Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengajak konstituennya yang menjadi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memanfaatkan standardisasi pembayaran menggunakan metode kode quick response dari Bank Indonesia.
"Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) akan memudahkan dan menjamin keamanan transaksi jual beli," kata Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun (12/2/2023).
"BI adalah mitra kami di Komisi XI DPR. QRIS ini merupakan program unggulan BI, termasuk untuk bapak dan ibu pelaku UMKM," kata Misbakhun.
QRIS Diperuntukkan UMKM
Bank Indonesia sendiri menyatakan bahwa Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari BI dapat membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk naik kelas. QRIS sejatinya memang disiapkan untuk UMKM.
"QRIS memang adalah alat yang yang efektif bagi UMKM untuk naik kelas. Karena dengan QRIS aktivitasnya (transaksi) terlihat," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Jateng Rahmat Dwi Saputra, di Semarang, Sabtu (11/2/2023).
Melalui QRIS, akan terlihat aktivitas transaksi dari UMKM yang secara tidak langsung menunjukkan perkembangan bisnisnya. Dengan begitu, perbankan yang menjadi tempat pelaku UMKM mempercayakan penyimpanan uangnya juga akan dengan mudah memantau aktivitas transaksinya, termasuk perkembangan dari waktu ke waktu. Apalagi, kalangan perbankan melalui aplikasi mobile banking yang dimiliki sudah menyediakan fitur QRIS untuk memudahkan nasabah untuk menggunakan QRIS ketika bertransaksi.
"Bank tempat dia (UMKM) buka rekening, bank itu bisa memantau setiap hari. Bahkan, setiap detik ketahuan setiap ada transaksi. Kalau ada peningkatan skala usaha kan akan kelihatan," katanya.
Rahmat mengatakan bahwa perbankan bisa menghitung secara cepat ketika UMKM membutuhkan tambahan modal kerja atau perluasan kapasitas seiring dengan peningkatan skala usaha yang sudah terekam.
Data UMKM dan Pedagang yang Menggunakan QRIS di Jateng
Berdasarkan data BI, total pengguna QRIS di Jateng dari kalangan UMKM tercatat sebesar 90,16 persen, terdiri atas 58,48 persen dari skala mikro dan ultra mikro, kemudian skala kecil 25,57 persen. Kemudian, pengusaha skala menengah yang menggunakan QRIS tercatat 6,55 persen, sedangkan pengusaha besar hanya 3,99 persen.
Kemudian, Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR menambahkan pedagang pengguna QRIS terus bertambah. Pada akhir 2020, pedagang pengguna QRIS belum mencapai sekitar 6 juta. Pada November 2021, lanjut dia, terdapat 12 juta pedagang pengguna QRIS. Setahun kemudian, data BI per November 2022 mencatat pengguna QRIS mencapai lebih dari 22 juta pedagang.
“Dari jumlah itu, sekitar 90 persen adalah pelaku UMKM,” tutur Misbakhun.
Selain itu, jumlah transaksi melalui QRIS juga bertambah. Misbakhun meyakini para pelaku UMKM, termasuk di Pasuruan, memiliki potensi besar untuk terus tumbuh melalui ekosistem ekonomi digital.
Nah, itu dia informasi seputar QRIS, banyak manfaatnya kan Sobat, dengan adanya QRIS tentu akan memudahkan kalian pebisnis/pedagang, khususnya UMKM dalam bertransaksi beserta lengkap dengan pencatatan aktivitas transaksi yang mudah dan akurat melalui QRIS.
Jika Sobat ingin mencari informasi lainnya terkait UMKM, perpajakan, dan berita terkini, silahkan kunjungi website kami di Sobat Buku dan Sobat Pajak, atau melalui media sosial kami di Instragram dan Facebook.